wiana1203

Minggu, 11 Maret 2012

KALKULASI BIAYA EKSPOR IMPOR

KALKULASI BIAYA EKSPOR IMPOR

Maret 9rd, 2012 by IBENU K.A

Komponen Biaya Ekspor

§ Biaya produksi (sebagai produsen), nilai beli barang (jika kita sebagai traders saja)

§ Handling chargers

§ Pungutan negara (Pjak Ekspor/ Pajak Ekspor tambahan)

§ Lain-Lain seperti : biaya bunga bank, surveyor fee, sertifikasi.

CONTOH : MENGHITUNG HARGA JUAL 1 SET KURSI ROTAN

1. Bahan baku Rp. 500.000

2. Upah Rp. 300.000

3. Umum (gaji karyawan.listrik,dll) Rp. 200.000

I. Total Rp.1.000.000

II. Biaya Handling Rp. 300.000

Rp.1.300.000

II. Pajak/pungutan 0

III. Biaya lain Rp. 200.000

Rp.1.500.000

IV. Laba 10% Rp. 150.000

Harga Jual Rp. 1.650.000

Penentuan Harga Jual Ekspor

a) Cost plus Mark up (Seller’s Market Price)

b) Current Market Price (Buyer’s Market Price)

c) Subsidized Price

d) Dumping (Market Penetration Price)

a. Cost plus Mark up

Harga Jual untuk ekspor ditetapkan atas dasar : Harga pokok + Profit =HJ

Contoh : Biaya Pengadaan Rp 10.000

Biaya pengelolaan Rp 2.000

Pungutan Rp 1.000

Jasa pihak ketiga Rp 500

Total biaya (cost) Rp 13.500

Profit 10 % Rp 1.350

Harga Jaul Ekspor (HJ) Rp 14.850

b. Current Market Price

Harga Jual (HJ) untuk ekspor ditetapkan atas dasar kesediaan pembeli sesuai dengan catatan Harga Internasional yang berlaku di bursa komoditi Internasional (buyer’s market)

Contoh :

Buyers hanya bersedia membeli karet Sheet I dengan harga CIF New York US$ Cent 125/kilogram .Premi asuransi misalnya 5 cent dollar. Freight Jakarta-New York 20 cent dollar perkilogram.Pungutan ekspor nihil (0,00 cent dollar). Harga karet Sheet I dengan penyerahan FOB Tj.Priok Jakarta pada saat itu Rp 1.500 per kilogram. Kurs US dollar terhadaprupiah adalah US$ 100 cent = Rp 2.000

Hitunglah berapa Rugi/Laba Eksportir dengan kondisi di atas!

Jawab:

Buyer’s Price US Dollar cent CIF New York 125

Premi Asuransi I 5

C&F New York 120

Freight Jakarta-New York F 20

Cost (FOB) Jkt 100

Pungutan Ekspor 0

Harga FOB Tj.Priok-Jakarta US $ Cent 100 = Rp 2.000

Harga Karet Sheet I FOB Tj.Priok-Jakarta Rp 1.500

Laba Eksportir Rp 500

Harga jual pada kondisi buyer’s market ini, kita sebut dengan Pola Retrograde (dihitung mundur)

c. Subsidized Price

Harga Jual (HJ) untuk ekspor didasarkan pada :

Harga Pokok- Subsidi = HJ

Subsidi seperti penghapusan Overhead, pengembalian bea masuk bahan baku ex-ompor, atau pembebasan bea masuk di negara tujuan seperti Generalized System of Preference (GSP)

Contoh : barang-barang di Jepang dijual ke luar negeri lebih murah karena beban fixed cost menjadi beban pasar dalam negerinya.

d. Dumping

Harga dumping adalah harga jual ekspor ditetapkan lebih rendah dari harga jual komoditi yang sama untuk Pasar Dalam Negeri. Dalam praktek, hal ini dimungkinkan bila di dalam negeri produsen komoditi itu memegang monopoli, sehingga dapat menjual komoditi itu dengan harga tinggi di dalam negeri dan harga yang wajar untuk pasar di luar negeri.

Premi Asuransi

1. Tujuan asuransi : mengalihkan risiko kerugian dari importir kepada perusahaan asuransi.

2. Ditentukan oleh 2 hal : besarnya nilai pertanggungan dan risiko pertanggungan.

3. Nilai pertanggungan : 100 % dari nilai FOB, 100% dari nilai CFR, 100 % dari CIF.

4. Risiko Pertanggungan : TLO, All Risk

Contoh :

Suatu barang dengan nilai FOB US $80,000 dan CFR US$ 97,500, sedangkan premi asuransi 2,5%. Hitunglah jumlah premi yang harus dibayar bila nilai pertasnggungan sebesar 100% dari nilai FOB, 100% dari nilai CFR, 100% dari nilai CIF

Jawab:

Nilai pertanggungan FOB US $ 80,000

Jumlah premi 2,5% x US $ 80,000= US $ 2000

Nilai pertanggungam CFR US $ 97,500

Jumlah premi 2,5% x US$ 97,500 = US $ 2,437.50

Nilai CIF diumpamakan 100x, dibentuk persamaan sbb:

CIF = CFR + premi asuransi

100x = 97,500 + 2,5 x

100x-2,5x = 97,500

x = 97,500 : 97,5

Jumlah Premi :

x = 1000 2.5 x = 2,5 x US $1000 = US $ 2500

Komponen biaya impor

1. Biaya perolehan (beli devisa, bea masuk)

2. Premi asuransi

3. Pungutan-pungutan (PPN, PPN barang mewah, PPh 22)

4. Biaya Inklaring

5. Biaya jasa lainnya

Penjumlahan dari semua biaya yang kita keluarkan untuk bisa memperoleh barang yang diinginkan sampai dengan barang tersebut dikeluarkan dari pelabuhan

Beli devisa (nilai lawan valuta) :

harga beli barang impor dalam valuta dikalikan dengan kurs jual devisa yang berlaku pada saat pembukaan L/C untuk memperoleh harga beli dalam rupiah

Contoh :

harga beli CFR barang US$ 50,000

kurs jual pembukaan L/C Rp. 8000 / US$

nilai lawan valuta = 50.000 x Rp. 8000 = Rp. 400.000.000

Pungutan negara

Contoh :

Suatu barang senilai CFR US$ 10,000 dipungut bea dan pajak sbb :

a. Bea masuk (BM) = 5% c. PPh pasal 22 = 2,5%

b. PPN impor (PPN) = 10% d. Kurs NDPB = Rp. 7750/US$

a. Bea masuk

5% x (10.000 x Rp. 7750) = Rp. 3.875.000

b. PPN impor

10% x [ (10.000 x Rp. 7750) + 3.875.000 ]

= 10% x (77.500.000 + 3.875.000)

= Rp. 8.137.500

c. PPh pasal 22

2,5% x [ (10.000 x Rp. 7750) + Rp. 3.875.000 ]

= 2,5% x (81.375.000) = Rp. 2.034.375

Jumlah terhutang :

a. BM = 3.875.000

b. PPN = 8.137.500

c. PPh pasal 22 = 2.034.375

Total = 14.046.875

Daftar Pustaka :


  1. Amir M.s, strategi PemasaranE kpon pr. pustakaB inamanp ressin Jakarta2,000
  2. KontrakD agangE kpor, pr. pustakaB inamanp ressindoJ,a karta, 1999
  3. Letter of credit Dalam Bisnis Ekpor Impor, pr. pustaka Binaman PressindJoa, karta1, 996
  4. Ary s. wahyuni,s trategip enerobosapna sar,M odulp elatihanM anajemen
  5. EkspoIrm por,P endidikadna n pelatihanE kspoIrn donesia(p pEI),J akarta,2000


1 komentar:

  1. kak. mau Tanya!

    C&F New York 120 C&F
    Freight Jakarta-New York 20 F
    Cost FOB Jakarta 100 FOB

    120-20 kok bisa hasilnya C&F - F = FOB
    Mohon penjelasannya

    BalasHapus