wiana1203

Selasa, 09 Oktober 2012

BAHASA TUBUH PRIA DAN WANITA DALAM IKLAN PASTAGIGI DI TELEVISI

         
Etika pariwara yang berisi sekumpulan nilai dan pola laku moralitas periklanan ini lebih lagi memiliki arti penting bagi mereka yang di pasar. Padahal mereka paham bahwa pesan periklanan bukanlah perintah untuk melangkah ke kasir toko, namun seni dan strategi berniaga untuk dipilih.

Lalu muncul pertanyaan adakah etika pariwara atau etika iklan yang  kurang etis?
jawab saya "ADA" , kali ini saya akan memberikan contohnya dan  analisis singkatnya.

Taukah anda iklan pasta gigi xx ? saya rasa mungkin semuanya sudah mengetahuinya.
Pada era moderen seperti sekarang ini, persaingan antar lembaga, terutama lembaga bisnis makin ketat. Berbagai lembaga bisnis tumbuh bak bajir di musim hujan. Dampaknya, tentu makin ketatnya persaingan di antara mereka, terutama untuk lembaga-lembaga bisnis dengan produk –produk yang sejenis

Berdasarkan  hasil yg saya lihat di televisi tersebut, baik terhadap gambar, narasi, serta musik pengiring, maka ditemukan hal-hal sebagai berikut :
1.      Iklan pasta gigi xx yang ditampilkan  malalui televisi, memanfaatkan bahasa tubuh Pria dan wanita, dengan penampilan yang terkesan sensual, serta memanfaatkan keindahan senyum  giginya kepada lawan jenis, agar menggunakan produknya yang ditawarkan.
2.      Kesan pemanfaatan senyuman sangat kuat dengan mengkonstruksi seolah-olah tubuh ideal yang mereka kesankan melalui iklan tersebut merupakan mitos.
3.      Iklan pasta gigi yang ditampilkan di televisi terkesan kurang memperhatikan etika ketimuran serta pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran (P3SPS) KPI serta lembaga yang berwenang berdasarkan UU No.32 tahun 2002 tentang penyiaran. Khususnya terkait dengan tugas utamanyya mengatur serta mengawasi isi siaraan demi kepentingan masyarakat sebagai pemilik frequensi yang dipinjamkan kepada pengelola penyiaran, termasuk televisi.
4.      Kesan eksploitas bahasa tubuh pria dan wanita untuk kepentingan pengiklan dalam iklan pasta gigi di televisi dengan penonjolan gambar bergerak yang dibarengi musik yang memperlihatkan bagian-bagian sensitif tubuh wanita beserta gerakan-gerakanya yang terkesan sensual yang ditampilkan didepan umum, terlebih pada jam-jam tayang prime time di mana hampir seluruh usia menonton.
Kedepan semuanya tergantung kepada para pengiklan serta para pengelola medai. Mereka harus sadar bahwa memanfaatkan bahasa tubuh yang cenderung mengeksploitasinya bukan tidak mungkin menimbulkan dampak yang negatif bagi khalayak luas di indonesia rata-rata tingakat pendidikanya. Masi sangat rendah. Karena itu, rubahan yang ekstrim dalam  menampilkan iklan kosmetika meski tetap terkait serta memanfaatkan bahasa tubuh,  namun harus tetap saja dibatasi oleh P3SPS serta pandangan keagamaan dan rendahnya rata-rata tingkat pendidikan masnyarakat tersebut. Caranya antara lain dengan menampilkan iklan-iklan pasta gigi xx dengan tetap memanfaatkan bahasa tubuh secara etis dan terbatas, namun tetap menarik untuk ditonton, sehingga produk yang ditawarkan akan diketahui, diminati, dan akhirnya digunakan secara proporsional kepada audience.