Etika pariwara
yang berisi sekumpulan nilai dan pola laku moralitas periklanan ini lebih lagi
memiliki arti penting bagi mereka yang di pasar. Padahal mereka paham bahwa
pesan periklanan bukanlah perintah untuk melangkah ke kasir toko, namun seni
dan strategi berniaga untuk dipilih.
Lalu muncul pertanyaan adakah etika pariwara atau etika iklan yang kurang etis?
jawab saya "ADA" , kali ini saya akan memberikan contohnya dan analisis singkatnya.
Taukah anda iklan pasta gigi xx ? saya rasa mungkin semuanya sudah mengetahuinya. Pada era moderen seperti sekarang ini, persaingan antar lembaga, terutama lembaga bisnis makin ketat. Berbagai lembaga bisnis tumbuh bak bajir di musim hujan. Dampaknya, tentu makin ketatnya persaingan di antara mereka, terutama untuk lembaga-lembaga bisnis dengan produk –produk yang sejenis
Berdasarkan hasil yg saya lihat di televisi tersebut, baik terhadap gambar, narasi, serta musik pengiring, maka ditemukan hal-hal sebagai berikut :
1. Iklan pasta gigi xx yang
ditampilkan malalui televisi,
memanfaatkan bahasa tubuh Pria dan wanita, dengan penampilan yang terkesan
sensual, serta memanfaatkan keindahan senyum giginya kepada lawan jenis, agar menggunakan
produknya yang ditawarkan.
2. Kesan pemanfaatan senyuman sangat
kuat dengan mengkonstruksi seolah-olah tubuh ideal yang mereka kesankan melalui
iklan tersebut merupakan mitos.
3. Iklan pasta gigi yang ditampilkan di
televisi terkesan kurang memperhatikan etika ketimuran serta pedoman perilaku
penyiaran dan standar program siaran (P3SPS) KPI serta lembaga yang berwenang
berdasarkan UU No.32 tahun 2002 tentang penyiaran. Khususnya terkait dengan
tugas utamanyya mengatur serta mengawasi isi siaraan demi kepentingan
masyarakat sebagai pemilik frequensi yang dipinjamkan kepada pengelola
penyiaran, termasuk televisi.
4. Kesan eksploitas bahasa tubuh pria
dan wanita untuk kepentingan pengiklan dalam iklan pasta gigi di televisi
dengan penonjolan gambar bergerak yang dibarengi musik yang memperlihatkan
bagian-bagian sensitif tubuh wanita beserta gerakan-gerakanya yang terkesan
sensual yang ditampilkan didepan umum, terlebih pada jam-jam tayang prime time
di mana hampir seluruh usia menonton.
Kedepan
semuanya tergantung kepada para pengiklan serta para pengelola medai. Mereka
harus sadar bahwa memanfaatkan bahasa tubuh yang cenderung mengeksploitasinya
bukan tidak mungkin menimbulkan dampak yang negatif bagi khalayak luas di
indonesia rata-rata tingakat pendidikanya. Masi sangat rendah. Karena itu,
rubahan yang ekstrim dalam menampilkan
iklan kosmetika meski tetap terkait serta memanfaatkan bahasa tubuh, namun harus tetap saja dibatasi oleh P3SPS
serta pandangan keagamaan dan rendahnya rata-rata tingkat pendidikan
masnyarakat tersebut. Caranya antara lain dengan menampilkan iklan-iklan pasta
gigi xx dengan tetap memanfaatkan bahasa tubuh secara etis dan terbatas, namun
tetap menarik untuk ditonton, sehingga produk yang ditawarkan akan diketahui,
diminati, dan akhirnya digunakan secara proporsional kepada audience.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar